SAMARINDA, iNews.id - Dinasti politik di Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai telah memakan korban politik. Korban tersebut yakni Makmur HAPK yang posisinya sebagai Ketua DPRD Kaltim diganti oleh Hasanudin Mas'ud.
Aktivis Muda Kaltim Andi Muhammad Akbar menegaskan hal ini. Makmur secara jelas dan nyata sudah didepak demi memuluskan masuknya dinasti politik Rudi Mas'ud.
"Jelas sekali Makmur HAPK jadi korban dinasti politik Rudi Mas'ud. Karena setelah itu penggantinya adalah Hasanudin Mas'ud," tegasnya.
Dia menyayangkan hal ini bisa terjadi. Sebab Makmur dikenal sebagai politikus senior Golkar. Tetapi karena kepentingan dinasti politik, akhirnya Makmur menjadi korban politik.
Salah satu calon Pilgub Kaltim, Rudi Mas'ud dikenal sebagai politikus yang memiliki banyak kerabat dengan jabatan di Kaltim.
Hasanudin Mas’ud sebagai Ketua DPRD Kaltim saat ini adalah kakak dari Rudi Mas'ud.
Dua saudara lainnya, yakni Rahmad Mas’ud sebagai Walikota Balikpapan. Ada juga Abdul Gafur Mas’ud sebagai mantan Bupati Penajam Paser Utara yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu yang lalu.
Andi menyebut peristiwa ini adalah preseden buruk bagi demokrasi. Ketika sanak saudara mengisi di berbagai jabatan publik tak akan terwujud mekanisme check and balance.
"Tidak mungkin bisa kritis dan mengawasi sesama saudara sendiri. Pastilah pengawasan di pemerintah tidak akan berjalan," tegasnya.
Hal ini akan membuat Kaltim menjadi tidak maju. Pemerintahan yang tak ada pengawasan membuat kesalahan dalam pemerintahan tak dapat dikoreksi. Kebijakan dari pemerintah untuk rakyat tak akan optimal. Ujung-ujungnya rakyat yang akan menjadi korban.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta