SAMARINDA, iNewsSamarinda.id - Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memberi kesempatan yang sama kepada siapapun untuk memimpin. Sebaliknya, demokrasi yang mundur bisa dilihat tata kelolanya diurus oleh satu kelompok saja.
Nah, hal ini tercermin di Kalimantan Timur apalagi menjelang Pilgub Kaltim diwarnai dengan isu dinasti politik. Masyarakat diminta sadar akan efek buruk dari hal ini.
Salah satu calon Pilgub Kaltim, Rudi Mas'ud dikenal sebagai politisi yang memiliki banyak kerabat dengan jabatan di Kaltim. Kakak Rudi, Hasanudin Mas’ud, menjabat sebagai Ketua DPRD Kaltim.
Dua saudara lainnya, yakni Rahmad Mas’ud sebagai Walikota Balikpapan. Ada juga Abdul Gafur Mas’ud sebagai mantan Bupati Penajam Paser Utara yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu yang lalu.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati mengkritisi keras fenomena dinasti politik ini. Dirinya meminta masyarakat menyadari efek negatif dari ini.
"Karena dinasti politik tidak sejalan dengan demokrasi. Masyarakat mesti sadar efek buruk dinasti politik," tegasnya.
Neni mencontohkan karakter dasar dinasti politik adalah mengutamakan kepentingan pribadi. Dia mencontohkan dengan perbuatan menaruh posisi atau jabatan publik bukan atas dasar kemampuan kerja. Hal yang dilakukan justru menaruh sanak kerabat dalam posisi atau jabatan tertentu. Ujungnya untuk memperkaya diri sendiri.
Di sisi lain, Neni juga menyinggung kualitas demokrasi. Dia memastikan adanya politik dinasti akan membuat demokrasi menjadi tak sehat. Karena orientasi jabatan bukan untuk melayani publik, tapi justru untuk menguntungkan kelompoknya sendiri.
"Jadi memang dinasti politik akan membuat demokrasi tak sehat. Masyarakat mesti cerdas untuk bersikap menolak politik dinasti," ucap dia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta