Berkat Pertemuan Prabowo-PM Australia, RSUD IA Moeis Samarinda dapat Suntikan Dana Rp1,1 Triliun

Pada tahap awal, proyek ini telah memasuki proses Aanwijzing lelang tahap I sejak akhir April 2025.
Kegiatan tersebut mencakup penjelasan teknis, administratif, dan sistem layanan kesehatan digital kepada pihak konsorsium.
Rumah sakit ini ditargetkan akan mengadopsi konsep smart hospital, green building, dan sistem pelayanan berbasis kinerja melalui kontrak Service Level Agreement (SLA).
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda, Suryo Priyo Raharjo, menjelaskan bahwa rumah sakit ini akan mengedepankan pelayanan kelas dunia dengan standar operasional yang ketat dan terukur.
“Pak Walikota (Andi Harun) ingin standar layanannya tinggi. Kalau lampu ruang operasi mati lebih dari lima menit, itu akan jadi penalti. Semuanya harus profesional dan terukur,” ujar Suryo saat ditemui di sela kegiatan Aanwijzing.
Dalam skema KPBU ini, konsorsium penyedia Plenary–Aspen akan menanggung seluruh biaya konstruksi, pengadaan peralatan medis, pengembangan sistem informasi rumah sakit, hingga pelatihan tenaga kesehatan.
Pemerintah Kota Samarinda juga memfasilitasi komunikasi dengan sejumlah lembaga keuangan nasional untuk mendukung struktur pembiayaan proyek.
Komitmen Australia Lebih Luas untuk Indonesia
Selain proyek RSUD IA Moeis, Australia juga mengumumkan investasi besar lainnya di sektor kesehatan.
Salah satunya adalah kerja sama dengan Icon Group, penyedia layanan perawatan kanker asal Australia, untuk mendirikan pusat layanan kanker di Bali International Hospital.
Editor : Maskaryadiansyah