Isran Noor dan Kekacauan Narasinya Oleh: Rasyid Ridla, S.H. (Ketua Forum Persaudaraan Muslim Kaltim)

Maskaryadiansyah
Isran Noor dan Kekacauan Narasinya Oleh: Rasyid Ridla, S.H. (Ketua Forum Persaudaraan Muslim Kaltim)

Samarinda.inews.id - SAMARINDA - Dalam pidato resminya di KPUD Kaltim pasca pengambilan nomor, Isran Noor menyingung Habaib. 

Kata Isran Noor: "Para habaib yang hadir di sini adalah habaib palsu. Yang asli ini...sambil menunjuk dirinya. (Hantu bibinian) 

Narasi yang sesungguhnya tidak pantas untuk diungkapkan oleh seorang calon pemimpin. Ironis dan fatal. Selain tidak pada konteksnya, narasi ini jauh dari kualitas. Tidak bermutu. Publik menyayangkan ungkapan mantan gubernur Kaltim satu periode ini. Sebagian mengutuknya.

Ungkapan Isran mungkin dimaksudkan untuk menyerang lawannya yaitu Rudy Mas'ud. Rudy Mas'ud adalah kelurga habaib. Begitu juga dengan istrinya. Pun habaib yang religius. Diantara indikatornya adalah konsisten shalat shubuh berjama'ah, membangun masjid dan anaknya kuliah agama di Arab Saudi. Anak kakak-kakak Rudy umumnya sekolah di pesantren. Rudy dan keluarganya juga tidak suka main perempuan. Setidaknya ini bisa jadi indikator lahiriyah bahwa keluarga Rudy cukup religius.

Di kesempatan lain, Isran juga menyindir soal minyak. Publik tahu kemana arahnya. Seolah bicara fakta, tapi tidak ada satupun yang bisa Isran buktikan. Kalau tidak bisa membuktikan, itu artinya fitnah. Ini bukan positive campaign, tapi black campaign. Black campaign berpotensi menciptkan kegaduhan sosial dan politik.

Kenapa Isran Noor tidak bicara saja soal visi dan program? Soal ide atau gagasan? Kenapa lebih sibuk menyerang lawan via sindiran? 

Editor : Maskaryadiansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network