Relawan Mahasiswa Penyelamat Demokrasi di Balikpapan Tolak Politik Uang

Vitrianda Hilba Siregar
Relawan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan "Penyelamat Demokrasi" menggelar kampanye besar-besaran di berbagai titik strategis di Balikpapan..Foto: Ist

BALIKPAPAN,iNewsSamarinda.id - Relawan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan "Penyelamat Demokrasi" menggelar kampanye besar-besaran di berbagai titik strategis di Balikpapan pada Sabtu, 23 Novemver 2024.

Aksi ini bertujuan untuk menolak praktik politik uang yang semakin marak menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, para mahasiswa berupaya menyuarakan pentingnya pemilihan yang bersih dan adil, serta mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam godaan politik yang merusak.

Dalam kampanye tersebut, mahasiswa tidak hanya berdiri sendiri. Mereka mendapatkan dukungan luar biasa dari ibu-ibu dan warga masyarakat yang juga merasakan dampak negatif dari praktik money politics. Dengan spanduk dan poster bertuliskan seruan menolak politik uang, para ibu ini turut berpartisipasi aktif, mengekspresikan harapan agar proses demokrasi tidak dicederai oleh kepentingan sesaat.

Suara mereka menjadi bagian penting dalam menegaskan bahwa masyarakat menginginkan perubahan yang positif dan berkelanjutan.

Mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini mewakili suara rakyat yang ingin melihat calon pemimpin yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

Mereka menuntut agar semua calon kepala daerah menjauhkan diri dari praktik bagi-bagi uang menjelang Pilkada. "Kita harus memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi mereka, bukan karena iming-iming uang," ungkap seorang mahasiswa yang juga koordinator aksi. Pernyataan ini mencerminkan semangat kolektif untuk membangun kesadaran akan pentingnya memilih dengan hati nurani.

Kampanye ini juga dilengkapi dengan orasi di beberapa titik secara langsung dan pembagian brosur informasi mengenai dampak negatif politik uang terhadap demokrasi.

Mahasiswa menjelaskan bahwa politik uang bukan hanya merusak integritas pemilu, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial dan memperlebar kesenjangan di masyarakat.

Dengan pendekatan edukatif ini, mereka berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya suara mereka dalam menentukan masa depan daerah.

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network