SAMARINDA, iNewsSamarinda.id – BPJS Ketenagakerjaan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menghelat seleksi atau wawancara kepada sejumlah pemerintah daerah, perusahaan, serta UMKM yang ada di Kalimantan Timur untuk mengikuti Paritrana Award Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2025.
Agenda tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Senin–Selasa (28–29/7/2025) di Samarinda. Kegiatan ini menghadirkan panelis sebanyak 9 orang dari kalangan akademisi, praktisi perusahaan, dan BPJamsostek Kalimantan Timur.
Paritrana Award merupakan agenda tahunan pemprov bersama BPJamsostek, yang memberikan penghargaan atas kepedulian terhadap persoalan ketenagakerjaan, khususnya di sektor rentan dalam berbagai aspek.
"Paritrana Award hadir sebagai penanda bahwa pemerintah daerah tidak abai terhadap nasib mereka yang kerap terpinggirkan. Bayangkanlah para pekerja pelabuhan yang bergelut dengan beban, para pekerja lepas harian atau bulanan yang tak pernah tahu apa yang akan dibawa esok, para penjaga rumah ibadah yang mengabdikan diri dalam kesederhanaan. Mereka adalah denyut nadi masyarakat yang sering kali terabaikan oleh sistem formal. Mereka adalah cermin kerapuhan, namun sekaligus kekuatan yang tak tergantikan," ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Samarinda, Budi Wahyudi.
Ia melanjutkan, penilaian meliputi pencapaian coverage, upaya meningkatkan coverage di daerah/perusahaannya, regulasi yang diterbitkan, serta indikator lainnya.
Diharapkan dengan Paritrana Award ini, coverage kepesertaan menuju 100 persen universal coverage Jamsostek di Kaltim akan segera terwujud, serta meningkatkan kepedulian dari pemerintah daerah, perusahaan, dan UMKM terkait program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Award ini adalah seruan kolektif kepada pemerintah daerah, perusahaan, dan bahkan individu yang mempekerjakan tenaga paruh waktu. Ia mengajak kita untuk melihat melampaui angka dan statistik, untuk menyelami kedalaman makna dari menghargai manusia sebagaimana layaknya manusia. Ini adalah panggilan untuk menjalin rasa empati yang mendalam, untuk memahami bahwa setiap individu, terlepas dari status pekerjaan mereka, berhak atas kehidupan yang layak dan bermartabat," tuturnya.
Seleksi Paritrana Award kali ini diikuti sebanyak 7 pemerintah kabupaten/kota, yakni Berau, Paser, Kutai Timur, Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara, serta sejumlah perusahaan besar dan UMKM.
Paritrana Award adalah pengingat bahwa keadilan sosial tidak bisa berhenti di pintu-pintu perusahaan besar. Ia harus menjangkau hingga ke sudut-sudut paling terpencil, menyentuh kehidupan mereka yang paling rapuh. Ini merupakan penghargaan atas kepedulian, sebuah apresiasi bagi mereka yang berani melangkah keluar dari zona nyaman, melihat penderitaan, dan menawarkan solusi konkret.
"Semoga Paritrana Award terus menginspirasi, menjadi mercusuar yang menerangi jalan bagi terpenuhinya hak asasi setiap pekerja, memastikan bahwa setiap tetes keringat dihargai, dan setiap jiwa memiliki kesempatan untuk hidup berdaya, jauh dari bayang-bayang ketidakpastian. Ini adalah langkah kecil yang mengandung makna besar, sebuah jembatan menuju masyarakat yang lebih adil dan manusiawi," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, Paritrana Award menjadi wujud kepedulian pemerintah daerah hingga perusahaan dan UMKM terhadap para pekerja serta lingkungan di sekitarnya dengan berbagai dinamika ketenagakerjaan.
"Suatu saat kami tim pansel akan merasa bangga saat menonton di TV nasional bahwa ada daerah di Kaltim yang menjadi kebanggaan nasional sebagai lambang bahwa Kalimantan Timur adalah inspirasi bagi daerah lain di Indonesia, khususnya pada kepedulian dengan tenaga kerja yang rentan," tutupnya
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait