"Kami tidak ridho dan tersinggung berat. Kami tidak akan berhenti menyuarakan penolakan terhadap pernyataan beliau karena telah menyinggung perasaan kami," tambah Sayid Noviar.
Menurutnya, istilah "hantu bebinian" memiliki konotasi negatif yang mengarah pada pelaku maksiat, sehingga tidak dapat diterima jika dikaitkan dengan Habaib, yang mengajarkan kebaikan kepada umat.
Forum Jamiyyatussadah menyatakan akan terus menggelar aksi untuk menyuarakan ketidaknyamanan mereka. “Kami akan terus mengadakan aksi-aksi seperti ini agar dia tahu bahwa tindakannya melukai kami dan tidak boleh diulangi,” ujar Sayid Noviar.
Ia menambahkan bahwa Isran Noor dipersilakan memberikan klarifikasi, namun pihaknya tidak memaksa. “Kami tidak menyuruhnya untuk meminta maaf sekarang, tetapi jika dia ingin membuat klarifikasi, silakan saja,” terangnya.
Muhammad Subhan, perwakilan dari kelompok Muhibbin, yang juga hadir dalam Aksi tersebut, turut menyampaikan kekecewaannya.
“Kami dari Muhibbin, pencinta Habib, ulama, dan guru-guru, sangat kecewa mendengar perkataan tersebut. Kami sangat menghormati Bapak Isran, tetapi kami berharap ke depan tidak ada lagi ucapan bercanda atau komedi yang tidak pantas di tempat umum.” ujar Muhammad Subhan.
Para peserta aksi mengharapkan agar pernyataan serupa tidak terulang di masa mendatang. Mereka ingin tercipta suasana kebersamaan dan harmoni di antara masyarakat Samarinda tanpa ada ungkapan yang dapat memecah belah.
“Harapan kami, ke depan tidak ada lagi ucapan-ucapan yang tidak pantas di tempat umum atau lembaga resmi. Mari kita jaga suasana kondusif dan saling menghormati antar sesama. ”kita jaga kebersamaan agar tidak terjadi keributan di kalangan kita,” tutupnya.
Editor : Maskaryadiansyah