Gula Merah Tuana Tuha, Mengukir Keberhasilan Ekonomi Warga Desa

Samarinda.inews.id - Kutai Kartanegara – Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), sebuah desa kecil yang terletak di wilayah hulu, Desa Tuana Tuha, telah mengubah cara pandang terhadap produk lokalnya—gula merah. 

Meskipun terkenal dengan olahan gula merah yang telah menjadi ikonik sejak lama, kini desa ini bergerak maju dengan berinovasi, menjadikan gula merah tak hanya sebagai oleh-oleh, tetapi juga produk yang bernilai tambah tinggi di pasar yang lebih luas.

Baca Juga

Setelah Tujuh Tahun Buron, Mantan Anggota DPRD Kukar Terpidana Korupsi Akhirnya Ditangkap

Di balik aroma manis gula merah yang mengalir di udara, ada cerita perjuangan dan kreativitas warga yang tak kenal lelah untuk mengembangkan usaha. 

Kepala Desa Tuana Tuha, Tomy, dengan semangat bercerita tentang perubahan yang terjadi di desanya. 

“Dulu, orang-orang datang kemari hanya untuk membeli gula merah. Kini, dengan adanya produk gula semut, kami dapat menawarkan sesuatu yang lebih praktis, yang pastinya menarik minat pasar yang lebih luas,” kata Tomy, Selasa (19/11/2024).

Baca Juga

Normalisasi Sungai Belayan Jadi Fokus Utama Kecamatan Kembang Janggut

Gula merah telah lama menjadi primadona di Desa Tuana Tuha. Bagi sebagian besar warga, menghasilkan gula merah bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah tradisi turun-temurun yang dipertahankan dengan penuh kebanggaan.

Produk ini bahkan menjadi oleh-oleh khas yang dicari wisatawan yang berkunjung ke desa ini. Namun, Tomy dan warganya tahu, untuk bertahan dan berkembang di tengah arus modernisasi, mereka harus berinovasi.

Kini, dengan dorongan penuh dari Pemerintah Desa (Pemdes), mereka telah mengubah gula merah yang biasa menjadi gula semut—gula merah dalam bentuk bubuk halus yang lebih praktis dan mudah dikemas. Inovasi ini tak hanya membuat produk mereka lebih menarik, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih besar, mulai dari pasar lokal hingga pasar kelas menengah atas yang lebih eksklusif.

Baca Juga

Camat Samboja Barat Optimis Pembangunan Kantor Kecamatan Baru Rampung Tepat Waktu

Bantuan dari Pemdes sangat terasa dalam proses ini. Dana desa dialokasikan untuk pembelian mesin kemasan stik, sebuah langkah maju untuk mendukung hilirisasi produk gula semut. Mesin ini memungkinkan UMKM di desa tersebut untuk memproduksi gula semut dalam kemasan premium, yang kini banyak dicari oleh hotel-hotel dan konsumen kelas atas.

“Mesin kemasan stik ini sangat membantu kami. Gula semut yang dulu sulit dikemas dengan praktis kini bisa dijual dalam kemasan yang lebih modern dan mudah dibawa ke mana saja. Ini memberikan nilai lebih pada produk kami,” tambah Tomy dengan rasa syukur.

Meskipun saat ini produksi gula semut masih dikelola oleh kelompok UMKM setempat, Pemdes Tuana Tuha tidak berhenti di situ. Mereka tengah merancang sebuah skema kerja sama antara UMKM dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memastikan masa depan yang lebih cerah bagi produk unggulan desa ini.Dalam skema tersebut, UMKM akan tetap fokus pada proses produksi, sementara BUMDes akan menangani bagian pengemasan dan pemasaran. 

Baca Juga

Tahun 2024, Pemerintah Kota Bangun Darat Fokus Bangun Jalan dan Kantor Kecamatan

"Kerja sama ini sangat penting untuk memperluas jangkauan pasar dan menjamin keberlanjutan produksi gula semut ke depan,” ujar Tomy.

Keberhasilan Desa Tuana Tuha dalam mengubah gula merah tradisional menjadi gula semut yang lebih modern bukan hanya tentang inovasi produk, tetapi juga tentang keberanian untuk berubah dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. 

Desa ini menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, sebuah desa yang kecil pun dapat meraih sukses dan membangun masa depan yang lebih sejahtera bagi warganya.Gula semut Tuana Tuha kini bukan sekadar produk, melainkan simbol dari semangat perubahan yang mampu mengangkat ekonomi lokal dan menghadirkan kesempatan baru. 

Baca Juga

Pemberian Makanan Tambahan di Muara Wis, Langkah Nyata Turunkan Stunting di Kukar

Di balik setiap butir gula semut yang kini siap dikemas, ada cerita tentang sebuah desa yang berani bermimpi besar, mengubah tantangan menjadi peluang, dan menciptakan keberhasilan yang bisa dinikmati oleh banyak orang.

Editor : Maskaryadiansyah