Di samping itu, Rusman Yaqub menyoroti urgensi mengalihkan desain kebijakan pembangunan, yang selama ini sangat tergantung pada eksploitasi SDA yang tidak berkelanjutan, menjadi strategi pembangunan ekonomi hijau. “Persoalannya sekarang ini maukah kita semua komponen elit Kaltim, atau semua pemangku kebijakan itu benar-benar mau bekerja keras untuk melakukan perubahan,” tuturnya.
Bagi Rusman, ini adalah pertanyaan yang mengundang pemangku kebijakan untuk mengevaluasi peran mereka dalam mewujudkan perubahan yang lebih berkelanjutan. “Ini adalah perubahan besar yang akan memengaruhi cara Kalimantan Timur mengelola sumber daya alamnya, menjaga lingkungan, dan merangsang kesejahteraan sosial,” katanya.
Semua mata tertuju pada pemimpin dan pemangku kebijakan untuk memastikan bahwa Kalimantan Timur menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Keseluruhan komunitas Kalimantan Timur pun diharapkan akan berkomitmen untuk mencapai visi pembangunan ekonomi hijau ini, yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi provinsi ini serta lingkungan yang indah.
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing
Artikel Terkait