SAMARINDA, iNewsSamarinda.id - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Ananda Emira Moeis memberikan dorongan untuk percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut.
Sebagai wakil rakyat dari Dapil Kota Samarinda, Ananda Emira Moeis menekankan bahwa penanganan stunting sudah menjadi salah satu prioritas yang dipegang teguh oleh pemerintah pusat. Selain itu, pemerintah pusat juga telah mengirimkan bantuan yang signifikan untuk mengatasi masalah stunting di Kalimantan Timur.
“Seperti belum lama ini, kita bagikan ribuan makanan pendamping ibu dan balita kepada ibu dan balita di sejumlah Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu di Kaltim, terlebih di Kota Samarinda,” kata Ananda.
Dia juga turut menjelaskan pentingnya fokus pada penurunan stunting, karena masalah ini berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia generasi penerus.
Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak-anak, tetapi juga terkait dengan kesehatan ibu saat hamil, remaja putri, dan peran posyandu dalam penanganannya. Anggota DPRD Kaltim ini menjelaskan bahwa peran pemerintah dalam sosialisasi pentingnya posyandu sangat krusial.
Posyandu adalah lembaga yang memiliki peran penting dalam pemantauan kesehatan anak dan ibu. Seperti, meningkatkan pemahaman tentang bagaimana penanganan stunting. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh posyandu tersebut menjadi salah satu langkah kunci dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Selain itu, Ananda Emira Moeis menggarisbawahi bahwa bantuan yang telah diterima dari pemerintah pusat merupakan langkah awal yang positif, tetapi perlu ditingkatkan lebih lanjut.
“Pengurangan angka stunting memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah serta melibatkan masyarakat dalam upaya tersebut,” ujar Ananda.
Dalam pandangannya, penanganan stunting juga memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memicu masalah ini, seperti kompleks remaja putri dan perawatan ibu saat hamil. Ini adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dan menjadi fokus dalam upaya mengurangi stunting di wilayah tersebut.
Ananda Emira Moeis juga menyoroti pentingnya persiapan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengatasi stunting. Hal ini melibatkan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan stunting.
"Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, posyandu, dan masyarakat diharapkan Kaltim dapat mencapai target penurunan angka stunting yang signifikan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia generasi penerus di provinsi Kaltim," tuturnya.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait