“Kita bisa siapkan meja debat. Karena saya penasaran, tokoh seperti apa yang ‘layak’ di mata aktivis ini dan siapa nama tokohnya?” terangnya.
Di akhir press release yang dibagikan kepada awak media, Sureki juga mempertanyakan motivasi Akbar, sapaan akrab Andi Akbar, dalam melakukan serangan politiknya.
Ia mencurigai bahwa langkah-langkah yang diambil Andi Akbar hanyalah strategi untuk menarik perhatian dari kubu pasangan calon tertentu.
“Atau jangan-jangan ini hanya melempar opini panas supaya ditarik menjadi bagian dari 02,” sindirnya, mengacu pada salah satu pasangan calon yang diisukan tengah menjadi pusat perhatian publik.
Untuk diketahui, aksi kritik Sureki ini datang setelah Andi Akbar membuat pernyataan yang juga kontroversial. Ia menuduh bahwa salah satu politisi, Rudy Mas'ud, erat kaitannya dengan praktik dinasti politik.
“Dinasti politik ini tidak menyehatkan bagi demokrasi. Dengan adanya dinasti politik, akan rawan konflik kepentingan dan membuat tidak bisa profesional ketika menjabat,” papar Andi Akbar, dikutip dari media lokal Habar Kalimantan.
Padahal kata Ketua Umum Barikade, Oschar Rawindra, yang berprofesi sebagai pengacara, tudingan mengenai dinasti politik terhadap salah satu calon kepala daerah itu benar-benar tidak berdasar.
Mengapa demikian, sebab hak seseorang untuk mencalonkan dan dicalonkan sudah dijamin oleh undang-undang. Dan, calon yang disebut dinasti politik ini juga mengikuti prosesnya melalui pemungutan suara.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait