Bahri juga menyebutkan bahwa organisasi Karang Taruna di beberapa daerah seperti Aceh telah berjalan di semua tingkatan, sementara di Papua hal tersebut masih perlu penguatan.
"Karang Taruna adalah organisasi terbesar yang bisa dimobilisasi untuk menggerakkan pemuda, dan ini menjadi salah satu kekuatan kita dalam meningkatkan partisipasi pemuda di Kaltim," tuturnya.
Upaya revitalisasi Karang Taruna di Kaltim mulai menunjukkan hasil yang membanggakan. Menurut Bahri, pada tahun 2021, IPP Kaltim berada di peringkat ke-7 secara nasional, dan pada tahun 2023 telah naik ke peringkat ke-4.
"Walaupun belum maksimal, ini merupakan salah satu langkah penting yang dapat kita banggakan. Gerakan ini juga bisa diterapkan di sekolah-sekolah melalui bidang kepemudaan kami, untuk membangun budaya organisasi di kalangan pemuda," tambahnya.
Menurut Bahri, kepemimpinan tidak bisa lahir secara instan, melainkan melalui proses yang terasah dari organisasi.
"Ini yang kami coba tanamkan kepada para pemuda, mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Kami ingin menggugah semangat berorganisasi di kalangan pemuda sebagai bagian dari proses pembentukan pemimpin masa depan," pungkasnya.
Dengan terus menggencarkan program pemberdayaan pemuda melalui Karang Taruna, Dispora Kaltim optimis dapat lebih meningkatkan peran aktif pemuda dalam pembangunan daerah, sekaligus mengokohkan IPP sebagai tolok ukur keberhasilan pengembangan potensi kepemudaan di Kaltim.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait
