Setelah berakhirnya Piala Gubernur Kaltim, para pemain terbaik akan disiapkan untuk mengikuti Piala Suratin, yang diperkirakan akan digelar pada akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025. Rasman meminta semua tim mempersiapkan atlet mereka sedini mungkin untuk menghadapi ajang tersebut.
Melihat masih adanya kabupaten/kota yang kurang aktif dalam pembinaan sepak bola, Rasman mendorong kerjasama antara PSSI Askab/Askot, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk memperbanyak kejuaraan di tingkat lokal.
“Di setiap kabupaten/kota ada lebih dari 10 klub yang potensial. Tinggal memperbanyak kejuaraan, baik antar kecamatan atau antar kampung, untuk memunculkan bibit baru,” katanya.
Dispora Kaltim juga berkomitmen memberikan dukungan berupa bantuan bola dan fasilitas lainnya. Tahun depan, pemerintah provinsi akan turun tangan dengan memberikan bantuan kejuaraan di daerah, meskipun dengan batasan tertentu agar pelaksanaan tetap mandiri.
Rasman menegaskan pentingnya pembinaan usia muda untuk menghadapi event jangka panjang, seperti kompetisi sepak bola di tahun 2026. Ia meminta ASPROV PSSI untuk melakukan talent scouting guna mencari pemain berbakat yang bisa dibina secara berkesinambungan.
“Anak-anak usia 15 tahun sekarang akan sangat potensial untuk persiapan usia 19 di masa mendatang. Pembinaan ini harus dilakukan secara konsisten agar Kaltim memiliki generasi emas di dunia sepak bola,” pungkasnya.
Dengan evaluasi dan dukungan dari berbagai pihak, Kejuaraan Piala Gubernur Kaltim diharapkan terus menjadi wadah pengembangan bakat muda dan kebanggaan olahraga di Kalimantan Timur.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait