Samarinda.inews.id - KUTAI KARTANEGARA - PT Trifita Deto Muara Badak (TDMB) yang merupakan Perusahaan nasional yang berlokasi di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur meresmikan operasionalnya secara komersil pada 12 Februari 2025.
TDMB adalah anak perusahaan dari PT Trifita Perkasa yang sudah berdiri sejak tahun 2000 yang bergerak dalam bidang jasa pengadaan dan distribusi bahan peledak (handak) komersil untuk kegiatan pertambangan seperti tambang mineral (emas dan tembaga), batu bara, nikel dan batuan lainnya serta kegiatan konstruksi yang membutuhkan. Keberadaan TDMB yang mampu memproduksi sendiri detonator low explosive yang digunakan untuk kebutuhan industri ini tentunya semakin menggelorakan pertumbuhan perekonomian tak hanya di Kalimantan Timur, tapi juga Indonesia pada umumnya.
Pabrik detonator ini berdiri di atas lahan seluas 24 hektar. Dari lahan tersebut, hanya 5 hektar yg digunakan untuk bangunan sedangkan sisanya disiapkan untuk menjaga jarak aman sebagaimana ketentuan yang diberlakukan pemerintah Indonesia, serta sebagai area pengembangan ke depan menyesuaikan kebutuhan industri.
TDMB mengantongi Rekomendasi Pembangunan Pabrik di tahun 2019, dan Izin Mendirikan Pabrik di 2021 dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) dan disusul Persetujuan Bangunan Gedung yang diterbitkan PTSP Kutai Kartanegara di tahun 2021. Setelah dilaksanakan pembangunan pabrik, Kemenhan menyetujui izin produksi pada tahun 2024, dan sejak akhir Oktober lalu TDMB resmi berpoduksi. Selama 3 bulan beroperasi TDMB telah memproduksi lebih dari 700 ribu Detonator dan setengahnya langsung terserap dibeli oleh industri pertambangan di Kalimantan.
Dipilihnya Muara Badak sebagai lokasi pabrik TDMB selain untuk keamanan karena tidak padat penduduk, juga bertujuan untuk memudahkan pendistribusian hasil produksi kepada pengguna akhir yaitu industri pertambangan. Sebagaimana diketahui sebagian besar pertambangan yang berada di Kalimantan, NTB, Sulawesi hingga ke Papua yang membutuhkan detonator untuk kegiatan peledakan dalam proses produksinya.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait