Andi Harun memaparkan lima misi utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Samarinda menuju 2030, yaitu:
• Tanpa Kemiskinan, melalui program Probebaya yang melibatkan warga dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara partisipatif.
• Kesehatan dan Kesejahteraan, lewat penguatan layanan primer dan program Dokter Keliling untuk kelompok rentan.
• Kota dan Komunitas Berkelanjutan, dengan target 100-0-100: 100% akses sanitasi layak, 0% kawasan kumuh, dan 100% akses air minum aman.
• Aksi Iklim, melalui Rencana Aksi Iklim Lokal, pengendalian emisi kendaraan, ruang terbuka hijau, dan taman bermain di setiap kecamatan.
• Kemitraan Global, yang dijalankan bersama UCLG ASPAC, akademisi, masyarakat sipil, dan mitra internasional.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun juga memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya mencapai target tersebut, seperti keterbatasan anggaran, kesenjangan kapasitas, urbanisasi yang cepat, dan degradasi lingkungan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemkot Samarinda mengandalkan empat pilar strategis, yaitu kemitraan, partisipasi masyarakat, inovasi, dan tata kelola daerah yang kuat. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi multipemangku kepentingan melalui pendekatan pentahelix.
“Kami meningkatkan sistem data lokal dengan dukungan Badan Pusat Statistik dan universitas, serta mengakses pendanaan iklim seperti Dana Adaptasi untuk infrastruktur ketahanan publik,” jelasnya.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait