get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Cara Mudah Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Mengenal Metode Montessori Bersama Meidya Sekarini Hapsari, S.Tr.Kes dan Doodle Exclusive Baby Care

Jum'at, 19 Juli 2024 | 10:11 WIB
header img
Mengenal Metode Montessori Bersama Meidya Sekarini Hapsari, S.Tr.Kes dan Doodle Exclusive Baby Care

Lebih lanjut, Wanita berprofesi sebagai fisioterapis ini mengungkapkan penerapan metode Montessori harus ada pendampingan oleh ahlinya dari guru-guru atau misalnya tim yang sudah terlatih untuk Montessori. Tetapi tidak ada salahnya dirumah mengulang pembelajaran yang sudah dilakukan distimulasi dirumah itu sangat baik.

Dokter yang berpraktek di salah satu Rumah Sakit diKarawang ini menceritakan untuk mengetahui keberhasilan penggunaan metode Montessori dilihat dari kemampuan melakukan kemandirian kegiatan sehari-hari seperti menggunakan pakaian seperti bisa mengancingkan baju, bisa membuka celana saat ingin ketoilet, ataupun anak sudah bisa minta maaf, minta minum, bisa mengucapkan terima kasih.

“Sedangkan untuk kualitas tidur, karena kegiatan metode Montessori sangat banyak, beragam dan cukup padat membuat tidur anak menjadi nyenyak dan tidak terganggu. Selain itu, saat melakukan metode Montessori selagi kegiatan anak banyak membuat nafsu makan anak juga bagus,”ujar Sekar.

Dikatakan lagi, untuk dirumah kesuksesan penggunaan metode Montessori perlu dilakukan perlu konsisten dan tidak perlu terlalu sering yakni 15 hingg 30 menit. Lebih baik konsisten setiap hari tidak perlu waktu yang lama, daripada jarang dilakukan tetapi dalam waktu yang lama. Konsisten adalah kunci keberhasilan metode Montessori.

Dalam metode Montessori memiliki tingkatan dalam pembelajarannya, diawal akan memperlajari sensorik. Kalau usianya sudah harus memproduksi bahasa pastinya akan belajar meningkatkan kemampuan bahasanya. Apabila sudah berusia 2 tahun mengikuti kelas Montessori akan belajar elemen daily activity. Tetapi jika usianya 1 tahun hingga 1,5 tahun lebih belajar ke sensorik ataupun bahasa.

“Beberapa mainan edukatif yang bisa mendukung metode Montessori seperti flashcards, puzzle, busy board. Jangan memaksakan anak untuk belajar, tetapi sering diajak dan terus perkenalkan supaya anak lebih terbiasa melakukan. Hal ini akan membuat anak menjadi trauma sehingga tidak mau dipertemuan selanjutnya,”tuturnya.

Diakhir perbincangannya, Meidya Sekarini Hapsari, S.Tr.Kes berpesan jangan bosan untuk belajar untuk mencari tahu bagaimana caranya memupuk anak supaya kedepannya jauh lebih baik. Karena anak bukan hanya untuk saat ini tetapi untuk berkepanjangan. Yang penting kuncinya adalah sabar, konsisten dan mau. Anak tidak mengetahui apa-apa sehingga sebaiknya sebagai orangtua kita harus banyak mengajari, tidak hanya menyerahkan kepada guru. Manfaatkan barang-barang yang ada dirumah untuk belajar. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Maskaryadiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut