Samarinda.inews.id - JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mencatatkan dana investasi sebanyak Rp712,3 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat 13,47% secara tahunan (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni Rp627,69 triliun.
Dikutip dari laporan keuangan BPJS Ketenagakerjaan di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (8/7/2024), dana investasi pada program Jaminan Hari Tua (JHT) berkontribusi paling banyak sebesar 63,49% dengan nominal sebanyak Rp452,19 triliun pada 2023. Kemudian, program Jaminan Pensiun (JP) mencapai 22,9% mencapai Rp158,78 triliun.
Selain itu, program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang mencapai 8,38% dengan nominal dana investasi sebanyak Rp59,71 triliun. Program Jaminan Kematian (JKM) mencapai Rp16,5 triliun mencapai 2,32%.
Dana investasi BPJS sebanyak Rp13,32 triliun atau mencapai 1,87%. Adapun, program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) mencapai Rp11,77 triliun yang berkontribusi 1,65%.
Program JHT juga memberikan yield on investment (YOI) tertinggi yang mencapai Rp30,35 triliun. Berikutnya, ada program JP yang memberikan hasil investasi sebanyak Rp10,17 triliun.
Editor : Maskaryadiansyah