Samarinda.inews.id - KUTAI KARTANEGARA - Di bawah naungan pohon-pohon rindang dan di sepanjang jalan setapak yang menghubungkan rumah-rumah warga, suasana di desa-desa Kutai Kartanegara kini terasa lebih hidup. Senyum dan canda tawa kembali terdengar di sudut-sudut kampung, seakan membawa udara segar ke dalam keseharian masyarakat. Perubahan ini bukan datang begitu saja; ia merupakan buah dari sebuah inisiatif ambisius yang dikenal sebagai Program Kukar Bebaya, bagian dari 23 Program Kukar Idaman yang digagas oleh Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah.
Program Kukar Bebaya tidak hanya mengalirkan dana sebesar Rp50 juta per RT, tetapi juga menyalurkan harapan baru bagi desa dan kelurahan di seluruh wilayah ini. Dana yang disalurkan tidak sekadar angka dalam laporan anggaran, tetapi menjadi darah baru yang menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan. Di setiap RT, uang ini menjelma menjadi program-program yang nyata, mulai dari pembangunan infrastruktur sederhana hingga kegiatan sosial yang mempererat hubungan antarwarga.
Dalam terang senja yang mulai meredup di Kelurahan Maluhu, Tri Joko Kuncoro, sang Lurah, berdiri di depan sebuah pos kamling yang baru saja selesai dibangun. Pos ini bukan hanya sebuah bangunan fisik, melainkan simbol dari semangat kolektif yang kini menggeliat kembali di lingkungan tersebut. "Kami sangat berterima kasih atas program ini," kata Tri Joko Kuncoro dengan mata yang berbinar-binar. "Bantuan Rp50 juta per RT telah membuat pembangunan di daerah kami menjadi lebih maju. Saya bangga melihat kerja keras dan dedikasi seluruh warga dan Ketua RT di Maluhu dalam merealisasikan program ini."
Di Maluhu, dana tersebut telah digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari peningkatan infrastruktur jalan, pembangunan pos kamling, hingga pelatihan kewirausahaan dan gotong royong menjaga kebersihan lingkungan. Setiap kegiatan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki lingkungan fisik, tetapi juga untuk memperkuat ikatan sosial yang mungkin selama ini mulai merenggang. Tri Joko Kuncoro dengan bangga menceritakan bagaimana perencanaan setiap proyek telah melibatkan seluruh Ketua RT sejak awal tahun, yang kemudian didukung oleh tenaga ahli pendamping kelurahan.
Program Kukar Bebaya dirancang dengan visi yang jauh melampaui apa yang terlihat di permukaan. Arianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kutai Kartanegara, menekankan bahwa program ini bukan hanya soal meningkatkan operasional dan sarana prasarana. “Kami ingin memastikan bahwa setiap RT memiliki kapasitas untuk berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman,” ujarnya. Oleh karena itu, para Pendamping Petugas Desa Kelurahan (Pendekar) Idaman, para ahli yang berdedikasi, dilibatkan dalam proses pendampingan pengurus RT untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan lokal.
Editor : Maskaryadiansyah