"Pertemuan Isran dan Makmur itu Isran yang dalam posisi hendak bersilaturahmi. Kalau pertemuan Seno dan Makmur, posisinya Makmur mengundang untuk bertemu. Disini jelas secara etika politik Isran lebih proaktif," kata dia menegaskan.
Artinya, kata Atmaja, Seno tidak mengambil sikap aktif untuk bertemu Makmur. Namun pertemuan tersebut pada akhirnya terjadi karena Makmur mengundang Seno untuk berjumpa. Jadi sikap Seno ini patut dipertanyakan.
"Padahal jelas Makmur ini adalah tokoh senior di dunia politik Kaltim. Harusnya jika menunjukkan rasa hormat, sikap Seno mengambil inisiatif pertama untuk bertemu dengan Makmur," jelasnya.
Di sisi lain, Atmaja juga melihat pertemuan antara Seno dan Makmur sebatas formalitas semata. Hal ini karena keduanya sama-sama kader Gerindra. Jadi pertemuan ini mesti dilaksanakan agar citra Gerindra tetap solid satu komando mendukung pasangan Rudi-Seno.
"Justru kalau saya lihat pertemuan Isran dan Makmur lebih kuat chemistry-nya. Ada ikatan yang melampaui ikatan politik. Mereka berdua saya lihat posisinya laksana sahabat atau kawan akrab," ujar Atmaja.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar