get app
inews
Aa Text
Read Next : Kaltim Raih Peringkat Kedua di Prapopnas Wilayah 4 Dispora Apresiasi Kerja Keras Atlet dan Pembinaan

Agus Yulianto, Pelatih Pencak Silat Kategori Seni: Mengukir Prestasi Lewat Ketekunan dan Kreativitas

Sabtu, 09 November 2024 | 12:55 WIB
header img
Agus Yulianto, Pelatih Pencak Silat Kategori Seni: Harapkan Mengukir Prestasi Lewat Ketekunan dan Kreativitas (Foto : Maskaryadiansyah/iNews.id)

Samarinda.inews.id - SAMARINDA - Pelatih cabang olahraga (cabor) pencak silat kategori seni, Agus Yulianto, terus berkomitmen dalam melatih para atletnya untuk mencapai prestasi maksimal. Dengan pengalaman dan dedikasinya, ia berhasil membentuk atlet-atlet berbakat yang telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam latihan sehari-hari, baik dari segi fisik maupun teknik.

"Alhamdulillah, dari awal seleksi hingga masuk ke TC sudah terlihat kelebihan dan kekurangan para atlet. Setiap hari kami fokus melatih fisik dan teknik mereka, dan perkembangannya sudah lumayan," ujar Agus saat melatih di gedung pencak silat Dispora kaltim yang berada di Folder

Ia juga menambahkan bahwa target yang mereka usung adalah mempertahankan prestasi yang sudah diraih, sekaligus memperbaiki aspek yang masih perlu peningkatan.

Agus memaparkan bahwa pencak silat kategori seni memiliki tiga kategori utama: tunggal, regu, dan ganda. Untuk kategori seni ini, jumlah atlet yang dilatih mencapai 12 orang, terdiri dari 6 putra dan 6 putri. 

"Dalam seni, kita menekankan pada kemantapan dan keserasian gerak. Khususnya di kategori tunggal dan regu, ada kebakuan gerakan yang harus diikuti dari level nasional hingga internasional," jelasnya.

Namun, meskipun perkembangan sudah terlihat, Agus juga mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal komunikasi dan menyamakan persepsi antara pelatih dan atlet.

"Ada perbedaan dalam gerakan antara atlet, jadi kami harus menyamakan persepsi dulu. Setelah itu, barulah kami fokus ke power dan keserasian gerak," tambahnya.

Salah satu aspek menarik dalam pencak silat kategori seni adalah penggunaan senjata tradisional seperti golok dan toya dalam kategori tunggal. Ketelitian dalam memegang senjata dan menjaga aksesoris tetap terpasang menjadi bagian penting dalam penilaian. 

"Jika senjata atau aksesoris lepas saat performa, nilai akan langsung dikurangi. Jadi, ketempatan nya dan kesempurnaan gerakan dari awal hingga akhir sangat krusial," kata Agus.

Mengenai target medali, Agus cukup optimis mengingat prestasi atlet-atlet binaannya dalam berbagai kejuaraan nasional sebelumnya. Ia menargetkan untuk meraih posisi teratas di ajang berikutnya, sesuai dengan target yang telah ditetapkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). 

"Melihat hasil di Kejurnas kemarin, kami optimis bisa meraih target 1-2 besar. Para atlet yang berusia 16 hingga 18 tahun ini memiliki potensi besar, dan kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan mereka," ujarnya penuh keyakinan.

Agus Yulianto tidak hanya menjadi pelatih, tetapi juga seorang kreator. Dalam kategori ganda, ia bersama tim pelatih lainnya merancang sendiri gerakan-gerakan yang akan ditampilkan oleh para atlet. 

Meskipun tanpa musik, mereka mengajarkan ketukan, ekspresi, dan power untuk membuat gerakan semakin mantap dan serasi. 

“Yang kami fokuskan adalah kekuatan dan ketukan gerak. Di sini mental para atlet juga berperan besar, apalagi ketika harus tampil menghadapi lawan yang lebih unggul," tutur Agus.

Dengan ketekunan dan pengalaman yang ia miliki, Agus Yulianto terus berusaha untuk membawa cabor pencak silat kategori seni semakin berjaya. Harapannya, bukan hanya prestasi yang akan diraih, tapi juga kemampuan mental dan teknik atletnya yang semakin matang di masa depan.

Editor : Maskaryadiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut