Selain itu, Pemkab Kukar juga mendorong pertanian berbasis teknologi. Melalui kemitraan dengan swasta dan akademisi, mereka mengembangkan inovasi seperti irigasi presisi dan varietas padi unggul.
Pertanian berbasis digital juga tengah dijajaki untuk memantau kondisi lahan secara real-time. Hal ini bertujuan agar pengelolaan sumber daya menjadi lebih efektif, mendukung produktivitas tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
“Pertanian berkelanjutan adalah prioritas kami. Dengan teknologi, kami memastikan produksi tetap tinggi sekaligus menjaga lingkungan,” ujar Bambang.
Pemkab Kukar juga menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk bersubsidi, serta pendampingan intensif kepada petani untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Keberhasilan Kukar dalam mempertahankan status sebagai lumbung pangan tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, TNI, swasta, dan akademisi.
“Tantangan ke depan semakin besar. Namun, dengan semangat gotong-royong, kami optimis dapat mempertahankan posisi Kukar sebagai lumbung padi Kaltim,” tutup Bambang.
Dengan program yang berkelanjutan, Kukar berharap dapat meningkatkan produksi padi pada 2024 dan mendukung Kaltim sebagai pusat pembangunan nasional yang mandiri dalam sektor pangan.
Editor : Maskaryadiansyah