Dalam kunjungan ini, BPVP dan FKLPI Samarinda tidak sekadar melihat-lihat proses produksinya saja. Namun lebih memfokuskan pada peninjauan alat dan bahan yang digunakan, alur pembuatannya, sampai cara memasarkannya.
Setelah menyerap banyak ilmu dari praktisi lapangannya secara langsung, mereka lantas mengunjungi Kantor Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Persepatuan Bandung. Guna menjalin komunikasi awal untuk kerja sama berikutnya.
"Dari kunjungan tersebut diharapkan ke depannya program pelatihan pembuatan tas dan kulit dapat dilaksanakan, baik dengan cara mengirimkan peserta pelatihan ke Bandung atau sebaliknya mendatangkan instrukturnya ke Samarinda,” harap Nurjuliani
Goals dari rancangan program pelatihan pembuatan sepatu dan tas kulit ini. Nantinya, banyak bermunculan pelaku bisnis berskala rumahan di Samarinda, terutama yang berada di wilayah IKN Nusantara.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait