Dari hasil olah TKP, diketahui para tahanan membuat lubang pelarian menggunakan alat seadanya, seperti pipa besi jemuran dan paku yang ditemukan di dalam sel. Dengan alat itu, mereka mengetok dan mencongkel dinding setebal sekitar 25–30 sentimeter hingga terbentuk lubang berdiameter 35–40 sentimeter sebagai jalur pelarian.
Hendri menambahkan, sebagian tahanan sempat mencoba melarikan diri menggunakan mobil travel, namun berhasil diamankan sebelum keluar dari wilayah Samarinda. “Alhamdulillah semuanya masih di wilayah Samarinda. Ada yang berusaha kabur lebih jauh, tapi segera kami tangkap,” tuturnya.
Polresta Samarinda kini juga telah memblokir sejumlah akses keluar kota dan menyebarkan foto kelima tahanan yang masih buron. Hendri pun meminta masyarakat untuk berperan aktif memberikan informasi apabila mengetahui keberadaan para pelaku.
“Saya mohon bantuan kepada masyarakat, bila melihat atau mengenali wajah lima orang yang masih kami cari, segera laporkan ke Babinkamtibmas, Babinsa, atau hubungi 110. Kami akan tindaklanjuti secepatnya,” tegasnya.
Ia juga mengimbau kepada para tahanan yang masih buron agar menyerahkan diri secara baik-baik.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait