SAMARINDA. iNewsSamarinda.id - Hasil Musyawarah (Mubes) ke - IV tahun 2023 Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim (LADK-KT) dan Kerukunan Adat Dayak Kenyah Kaltim (KDK-KT) memutuskan Ajang Kedung dan Jiuhardi Nahkodai sebagai pemimpinnya.
Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Martin Bila mengatakan, Secara khusus menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Dayak Kenyah yang telah berhasil menggelar mubes yang ke 4, Ia berharap melalui kegiatan ini dapat semakin menumbuhkan sikap kekompakan yang terwujud dalam sikap gotong royong.
Semoga dengan hasil Mubes ke 4 ini kedepan melahirkan pemimpin yang layak memimpin, menghasilkan karya yang luar biasa. Saya bangga dengan masyarakat Dayak Kenyah dan masyarakat Dayak. Bangga karena masyarakat Dayak selama ini selalu mencipatakan iklim yang kondusif untuk membangun Kalimantan Timur, " imbuhnya.
Di akhir penyampaian Martin Billa mengingatkan kepada seluruh masyarakat khusus Dayak Kenyah untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan di Bumi Kalimantan Timur, apa lagi kita sudah sahabat menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,semoga warga Dayak bisa berkonstbusi dan ikut serta membangun di dalamnya, yang tidak kalah penting kita tetap kondusif dan aman demi NKRI.
Usai dipilih kembali secara aklamasi sebagai Kepala Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim Ajang Kedung menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Dayak Kenyah Kaltim yang telah memberikan kepercayaan kembali kepadanya memimpin lembaga adat.
“Di pengurus yang baru ini, nantinya akan dilakukan penataan dan penambahan struktur organisasi agar lebih baik lagi,” kata Ajang Kedung kepada awak media.
Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Martin Bila (Foto : Maskaryadiansyah/iNews.id)
Menurut dia, kepengurusan yang baru ini juga akan menyusun berbagai program, terutama yang berkaitan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dipindah ke Kaltim.
“Kami akan melaksanakan kegiatan pelatihan dalam rangka untuk perkuatkan kualitas sumber daya manusia warga Dayak Kenyah.
Termasuk pelestarian seni dan budaya dan adat istiadat, jangan sampai ini kabur, karena ini warisan leluhur dan merupakan kekayaan bangsa,” kata Ajang Kedung.
Ajang Kedung mengaku telah bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Januari 2022 lalu dan menyampaikan surat terbuka terkait proses pembangunan IKN. Salah satu poin dalam surat tersebut yakni memohon kepada Presiden Jokowi agar memperhatikan warga lokal terutama warga masyarakat suku Dayak untuk dapat dilibatkan dalam proses pembangunan IKN.
Keseluruhan poin dalam surat ke Presiden tersebut juga akan menjadi fokus kepengurusan baru ini untuk terus mengawal sehingga harapan masyarakat masyarakat lokal dapat tercapai.
“Kami sudah menyampaikan surat terbuka kepada bapak Presiden Jokowi, dan ini tentu akan kami kawal, karena harapan besar kami kedepan putra putri lokal harus menjadi prioritas untuk bekerja di IKN. Kami juga berharap agar pembangunan IKN itu dapat memperhatikan masyarakat sekitar, terutama dampak sosial dan ekonominya karena ini akan masuk semua. Ini penegasan dari lembaga adat langsung,” ujarnya.
Sementara Ketua Kerukunan Dayak Kenyah Kaltim, Jiuhardi menjelaskan, suku Dayak Kenyah mempunyai 24 sub suku dan tersebar di seluruh wilayah Kaltim. Ia berharap melalui organisasi kerukunan yang sudah ada senantiasa menciptakan kedamaian, keharmonisan baik sesama suku Dayak maupun dengan seluruh warga bangsa yang ada di Kaltim.
Ketua Kerukunan Adat Dayak Kenyah Kaltim Jiuhardi (Foto : Maskaryadiansyah/ iNews.id)
“Jangan sampai ada masalah diantara kita, jadi kita harus terus merawat hidup rukun, damai. Apalagi dengan hadirnya IKN di Kaltim ini. Karena orang yang hidup rukun pasti banyak diberkati oleh Tuhan. Kemudian kita juga harus saling sinergi dalam semua sektor pembangunan,” tutupnya.
Editor : Maskaryadiansyah