Penjelasan Camat Samarinda Ulu
Muhammad Fahmi, Camat Samarinda Ulu sebagai perwakilan pemerintah kota Samarinda juga menemui warga yang viral mandi menggunakan air parit itu.
"Saya mau buktikan kenapa mandi di parit? Ternyata PDAM empat hari tidak mengalir. Saya minta yang bersangkutan jangan lagi mandi di parit. Perlu air, saya bisa datangkan air tandon," kata Fahmi
Dari koordinasi dia bersama dengan Perumdam Tirta Kencana, tidak mengalirnya air bersih dikarenakan adanya pengerjaan perbaikan pipa induk di Jalan Ringroad II, Kelurahan Air Putih. Di lokasi itu, diawasi langsung Direksi Perumdam dan menggunakan dua kontraktor sekaligus, serta menggunakan alat berat ekskavator.
"Mudah-mudahan tidak lama lagi air mengalir. Saya harap warga bersabar. Tergantung perbaikan yang ada, dan cukup berat karena menggunakan ekskavator," Fahmi menerangkan.
"Tadi juga saya mengimbau warga agar tidak menggunakan air parit untuk mandi. Dilihat jernih tapi tidak layak. Ini jangan sampai terjadi lagi. Ini memalukan pemerintah kota, memalukan kita semua. Kita ingin sadarkan masyarakat ini, kalau ada apa-apa (perlu air bersih) laporkan ke Lurah," Fahmi menjelaskan.
Kondisi warga mandi air parit itu kontras dengan ketersediaan air baku di kota Samarinda.
"Kita tidak kekurangan air kok. Sungai Mahakam banyak, Karang Mumus hanyak. Tapi kenapa kita sesalkan tingkah laku warga ini untuk akibatkan demikian? Karena saya peka terhadap lingkungan, dan langsung turun bersama staf tadi. Kenapa bisa terjadi dan viral?" ungkap Fahmi.
Fahmi berharap kejadian warga mandi dari air parit itu tidak terjadi lagi di wilayahnya. Dia juga sudah memerintahkan jajaran kelurahan untuk mendata keperluan air bersih warga, dan Perumdam Tirta Kencana menyatakan kesiapannya untuk mendistribusikan.
"Mudah-mudahan perbaikan pipa ini cepat selesai," imbuh Fahmi.
Editor : Maskaryadiansyah