SAMARINDA, iNewsSamarinda.id - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor berencana mendukung kemandirian pangan Bumi Etam dengan melakukan pengadaan lahan hingga 1.000 hektare menjadi kawasan produktif pertanian.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun merespons baik rencana orang nomor satu Provinsi Kalimantan Timur tersebut.
Menurut Samsun, ini akan menjadi luar biasa baik jika dapat terealisasi 1.000 hektare setiap tahunnya kalau diprogramkan. Mengingat kebutuhan pangan di Kalimantan Timur cukup tinggi dan hari ini belum bisa terpenuhi oleh swasembada pangan Bumi Etam.
“Kalau kepala daerah kemudian memprogramkan 1.000 hektare setiap tahun dalam waktu masa jabatan yang jumlahnya ada lima tahun, artinya akan ada 5.000 hektare kawasan pertanian produktif, dan itu keren,” kata Samsun.
Ditegaskan Samsun, baiknya dukungan ini tidak merujuk untuk satu kawasan saja, tetapi menjadi penting ialah ketika pemerintah membuka lahan hendaknya juga harus mempertahankan lahan yang ada.
“DPR dan Gubernur sudah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Lahan Pertanian. Itu harus kita jaga supaya tidak tergerus dengan aktivitas sektor lain, baik pertambangan dan sebagainya,” tutur Samsun,
Samsun juga mengaku telah membicarakan potensi ini dan menanyakan langsung kepada Gubernur Isran Noor, strategi apa yang perlu dibangun untuk kemandirian pangan di Kalimantan Timur selain mengembangkan lahan pertanian yang masih sangat luas.
“Karena mau berapapun kita buka menjadi lahan pertanian sangat memungkinkan. Cuman ini harus ada dukungan juga,” ujar Samsun.
Samsun menegaskan juga bahwa pihaknya di DPRD Provinsi Kalimantan Timur 100 persen mendukung selama itu program kerakyatan dan bermanfaat untuk rakyat, apalagi untuk ketahanan pangan dan swasembada pangan Bumi Etam.
Ditambahkan Samsun, saat ini Kalimantan Timur di daerah pemilihannya, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara di bidang pangan sudah mulai tinggi produktivitasnya. Ini tersebar di sejumlah kecamatan yang ada, bahkan sudah menjadi sumber pangan terbesar melampaui Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing