“Cukup di Jakarta saja gaduh karena oknum pejabat berbicara. Di Kaltim jangan sampai ada narasi memecah belah,” sebut Komunitas Muda Nahdlatul Ulama Kaltim, Buchori Hasan.
Pernyataan itu juga disambung oleh Perwakilan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kaltim, Arianur yang berbicara terkait pengaruh media sosial (medsos) ke generasi muda di Bumi Etam.
Menurutnya juga, jangan sampai perkataan tidak bijak anggota dewan Kaltim memantik respon publik lebih luas.
“Informasi–informasi di media sosial yang terus berkembang di kalangan muda mesti bijak disampaikan, tidak menyinggung golongan atau pihak tertentu yang memicu kegaduhan publik,” imbuhnya.
Asal muasal pernyataan sikap ini sendiri, pasca adanya pernyataan anggota dewan Kaltim yang juga politisi NasDem AG berbicara tidak bijak dan menyinggung publik karena perkataan ‘orang luar’ yang hidup di Bumi Ruhui Rahayu.
Editor : Maskaryadiansyah
Artikel Terkait